Rabu, 08 Oktober 2008

Perdagangan Saham DIhentikan

BEI Baru Pertama Kali Suspen Perdagangan, Akibat Anjloknya Indeks



Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) baru pertama kali melakukan penghentian sementara (suspen) terkait penurunan indeks yang tajam.

"Ini baru pertama kali dilakukan oleh otoritas bursa terkait anjloknya indeks. Dulu pernah, tetapi akibat soal teknis," kata pelaku pasar dari PT Recapital Securities, Poltak Hotradero, kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Poltak mengkritik otoritas bursa yang tidak memberitahu atau mensosialisasi aturan suspen akibat anjloknya bursa ini.

"Bursa tidak memberitahu sebelumnya, sehingga membuat para pelaku pasar yang akan melakukan eksekusi tidak bisa, sehingga banyak yang merasa kecewa," katanya.

Dia juga menyadari bahwa kondisi global yang memaksa otoritas melakukan ini, namun perlu adanya pemberitahuan dulu.

"Seharusnya bursa memberitahu berapa poin penurunan, sehingga investor siap. Kemarin saja turun 10 persen juga tidak disuspen, tapi hari ini langsung disuspen. Tapi ini yang pertama kali mungkin bisa dimaklumi, tetapi jika hal ini terulang lagi akan menurunkan kredibilitas bursa," jelasnya.

Poltak juga mengakui bahwa aturan tentang suspen tersebut pernah dibahas, namun kurang sosialisasi. "Dulu pernah dibahas, namun kurang disosialisasikan sehingga banyak yang tidak tahu," ungkapnya.

Pelaku pasar ini berharap otoritas bursa bisa menentukan besarnya suspen yang diterapkan, sehingga ada "alert" (peringatan) kepada pelaku pasar.

Dengan adanya suspen ini, para pialang di BEI masih menunggu kepastian, apakah suspen ini berjalan sementara atau sepanjang perdagangan Rabu ini.

"Mereka masih menunggu dan duduk santai sambil menunggu kepastian apakah suspen sementara atau sepanjang hari," kata Adi, karyawan dari salah satu perusahaan di Gedung BEI.

Sementara itu, pengamat pasar modal Edwin Sinaga mengatakan, kebijakan manajemen BEI menghentikan perdagangan itu merupakan langkah yang tepat untuk menjaga kepentingan yang lebih besar terutama terhadap pasar modal maupun industri reksadana.

Hal ini juga untuk menjaga dana asing yang ditempatkan di pasar Indonesia tidak semakin besar keluarnya, katanya.

"Indeks yang turun tajam itu terutama diakibatkan krisis keuangan global, sehingga mendorong manajemen BEI segera menghentikan perdagangan saham demi menjaga indeks tak turun lebih jauh," kata Edwin. (*)

Tidak ada komentar:

Joint With