Sabtu, 15 Agustus 2015

Turis dan Burjo

oleh wahyu nugroho


haloooo, dah lama ga ngeblog lagi, terlalu sibuk kuliah #NyariAlibi. kakean alesan wkwk, langsung ja nih pengen share cerita...

pada suatu hari...
sik... ga da kata lain selain "pada suatu hari" ?_?, 
woke tak ganti..

alkisah...
ni mau cerita hikayat??, 
bukan cerita kemaren di burjo...
mbok langsung ae kang...

iyee, rewel amat. langsung prend, jadi waktu itu lagi mburjo -bkin istilah sendiri- ada turis asing beli beli gorengan molen... beli gorengan apa molen? molen kan juga di goreng om, ya juga sih... perlu diketahui juga penjual burjonya baru, kyaknya baru ke jogja, sebelumnya bukan dia yang jual.kemungkinan lulusan smp, masih lugu and unyu-unyu (kata unyu-unyu mohon tidak dipermasalahkan).

sembari sang turis milih-milih, da pembeli laen bilang "ngomong ae 5rb" sambil memberi isyarat dengan kelima jarinya, mas burjonya berpikir keras, disatu sisi ia berpikir ini salah karena harganya terlalu mahal untuk 4 buah molen, disatu sisi "ini kesempatan bro, biar dpet untung banyak" dia diam dan masih berpikir seakan sedang menunggu pertanyaan dari penguji skripsi.. setelah selesai memplastiki molennya, turis itu bertanya dalam bahasa indonesia
Berapa?
-5rbu sambil memberi isyarat dengan tangannya berharap turis itu mengrti
hah? kebanyakan
-ya sudah, 2500
nah iya segitu

hahaa ternyata bulenya dah bisa bahasa indonesia, kaga bisa di boongin... terkadang ketika ada kesempatan, seseorang akan berusaha mencari keuntungan sebesar-besarnya, meski itu merugikan konsumen. just be honest, kan enak jujur itu ga bikin rugi, ga bikin penyesalan, ga bikin bingung... menjadi manusia yang jujur, apa adanya, ga neko-neko, simple.

Joint With